Awal berkunjung
Sesaat sesudah registrasi saya dan teman-teman satu tim naik kapal tim SAR keliling danau. Belum ada namanya, kalau boleh saya kasih nama, saya kasih nama danau sepoi, karena anginnya berhembus sepoi-sepoi.
Macam-macam tarian dari Makassar: Tari ganrang bulo (gendang bamboo). Inninawa: doa, mappadendang: suka cita, khas-> tari+bola api.
Awalnya bernama Ujung Pandang yang sekarang bernama Makassar. Katanya dulu banyak terdapat pohon Pandang yang menyejukkan kota tersebut, namun saat ini pohon tersebut semakin langka sehingga kondisi kota menjadi panas dan nama kota pun ikut berubah. Ada juga yang bercerita dalam versi yang lain, bahwasanya nama Ujung Pandang diberikan oleh masyarakat dari pulau Jawa, khususnya dari kota Surabaya, sehingga kota ini terlihat merupakan bagian ujung dari pulau Sulawesi, sehingga diberikan nama Ujung Pandang.
Kota yang identik dengan kapal sebagai daerah maritim dan ayam. Walaupun ayam tidak dapat berenang. Itu lah yang saat ini masih menjadi kebingungan,,
Tidak lupa melalap makanan khas dari Makassar yang sebenarnya hampir mirip dengan yang ada di Jogja, cumin beda namanya. Yaitu: Doko unti, pawa, panada, lapis, barongko
Kapal khas buatan makasar namanya phinisi yang menjadi ikon lain dari kota Makassar.
Hari ke-1:
Registasi peserta sambil mendengarkan iringan lagu-lagu anak band dari Unhas dari masing-masing fakultas. Menikmati keindahan danau di Unhas dan mencoba perahu boat milik Tim SAR Unhas.
Salah mengikuti Technical Meeting, kemudian lupa acara presentasi dilakukan dimana sehingga jalan2 keliling Unhas untuk mencari informasi tersebut.
Malamnya mengikuti Welcome Party di Kantor Gubernur Sulawesi Selatan. Inti acara tersebut adalah makan-makan bersama yang istimewa. Selain menu makanan yang lezat, tempat yang digunakan untuk pelaksanaan kegiatan juga tidak sembarangan, karena tidak semua kegiatan bisa dilaksanakan di tempat tersebut.
Hari ke-2:
Persiapan pembukaan Opening Ceremony di Baruga. Diisi dengan berbagai suguhan khas kota dari pahlawan “Ayam jantan dari timur tersebut”.
Seminar Nasional Lingkungan diisi oleh Menteri Kehutanan dan ditemani lantunan lagu Ebiet G Ade. Dilanjutkan dengan penanaman pohon bersama yang diawali oleh Pak Menteri dan diikuti oleh peserta lainnya.
Betapa mulianya beliau yang selalu melakukan kampanye melalui lagu-lagunya untuk terus menghimbau kepada masyarakat Indonesia untuk terus tetap peduli terhadap lingkungan dengan cara yaitu terus melakukan penanaman pohon.
Hari ke-3:
Persiapan presentasi, seminar nasional kewirausahaan diisi oleh Erwin Aksa ketua HIPMI. Awalnya pembicaranya adalah mantan wakil presiden RI yaitu bapak Jusuf Kalla, namun karena beliau baru ada misi sosial di Jepang, jadi ada pergantian pembicara.
Presentasi hari pertama 8 kelompok, dan ternyata dapat giliran maju ke-2. Sempat grogi dan keringat terus bercucuran, tetapi presentasi Alhamdulillah dapat diselesaikan dengan cukup baik, tinggal menunggu hasil sembari terus berdoa agar mendapatkan hasil yang terbaik.
Malamnya ke Pantai Losari dan Jalan Sombaupu, beli 2 kaos dan 2 gantungan kunci.
Losari yang menjadi khas kota Makassar tersebut menjadi salah satu ikon pariwisata yang wajib dikunjungi oleh wisatawan. Tetapi ketika sudah sampai ditempat tersebut, ternyata pariwisata yang ditawarkan tidak terlalu bagus. Namun rasanya kalo belum ke Losari belum Afdol berada di Makassar.
Makan pisang “Epe”+juice piyu yaitu juice yang terbuat dari campuran susu creamer ditambah jeruk diatasnya, sehingga warnanya putih orange dan rasanya sangat nikmat.
Malamnya dapat tidur dengan nyenyak, karena telah melakukan presentasi di awal.
Hari ke-4:
Melihat presentasi, berkenalan dengan semua peserta, minta alamat FB dan membuat forum di FB.
Saya merasakan bahwasanya di PMW, nuansa wirausahanya lebih terasa daripada PKM-K karena modal dari masing2 usaha di atas 10 juta dan rata-rata usaha sudah berjalan diatas 6 bulan dengan omset yang besar-besar.
Sehingga sempat drop juga melihat kompetitor yang lainnya. Tetapi kemudian saya merubah orientasi yang awalnya untuk menang kemudian menjadi ajang silaturahmi dan sharing seperti yang disampaikan oleh Rektor Unhas tanpa ada rasa pesimis.
Ada beberapa statement lucu yang keluar dari masing-masing peserta, seperti:
– Bisnis yang sangat murah dan menghasilkan banyak uang adalah bisnis “Air Liur” yang artinya bermodalkan mulut saja
– Bisnis yang diusung adalah bisnis barang “AWAS”. Yaitu awas pecah, awas kotor, dll
Penutupan rangkaian acara PIMNAS (Closing Ceremony) di Baruga dengan kemeriahan dari peserta yang ditunjukkan dengan unjuk kebolehan yel-yel dari masing-masing universitas.
Tari+paduan suara dari mahasiswi University of Korea yang menunjukkan betapa orang lain sangat menghargai kebudayaan kita.
Diselingi dengan pantun
Hari ke-5:
Ke Bantimurung. Berada di Kabupaten yang cukup maju di Makassar yaitu di Maros yang ditempuh dalam waktu 45 menit hingga 1 jam kalau dari pusat kota.
Bak seperti Kaliurang kalau di Jogja. Tetapi terdapat dinding-dinding lembah yang hampir mirip seperti yang Ngarai Sianok yang berada di Bukit Tinggi.
Beli gantungan kunci kupu2, ke gua banti
Ke penangkaran kupu2.
Ke Pulau Khayangan
Pemungutan retribusi+parker 10ribu. Biaya transport menggunakan kapal 25ribu setiap orang dan biaya retribusi di Pulau Khayangan sebesar 30rb tanpa mendapatkan fasilitas apapun kecuali air laut.
Ternyata pulau tersebut ramai digunakan pada tahun sekitar 2000`an tetapi tahun-tahun akhir ini berganti manajemen swasta sehingga tempatnya seperti tidak terurus.
Kami salah memilih pulau, dikira Diving dan kegiatan laut lainnya dapat dilakukan di tempat ini, ternyata pulau yang ramai dan bisa digunakan saat ini adalah pulai samalona.
Tetapi tidak apa lah, yang penting pernah mengunjungi pulau khayangan atau pulau “wonosari” tersebut serta merasakan air laut karena berenang di laut dan bilas dengan air laut lagi. Diakhiri dengan melihat sunset yang sangat indah di pulau ini.
Keliling-keliling Mall Trans Studio
Makan Coto Makasar dan Lambu basah.
Hari ke-6:
Packing-packing baju, ke transtudio wahana dan ke bandara hasanudin untuk kembali ke Jogja
Oke, baji-baji (terima kasih)
SEDIKIT CURHAT PIMNAS XXIV UNHAS 2011
”Hendaklah kamu berdagang, karena di dalamnya terdapat 90 % pintu rezeki.” (HR.Ahmad)
Ini Pengalaman Pertama!
Beberapa tahun ke belakang, saya tidak pernah (bahkan) membayangkan suatu hari nanti saya akan berdiri di depan sejumlah kepala dengan tiga orang bergelar profesor menatapi tajam seperti tadi. Saya pun tiada sejumput ide untuk terjun dalam sebuah aktivitas jual-menjual yang konsepnya keluar dari mic yang menyalurkan suara saya. Ah, saya benar-benar buta perihal “Kewirausahaan”!
Ini Pengalaman Pertama!
Saya cukup berani mengakui bahwa apa yang kami (tim lomba karya kewirausahaan pendukung PIMNAS XXIV), kurang memiliki rasa percaya diri yang menjulang langit selayaknya lawan-lawan kami di ruangan lomba itu. Tiga rekan saya, kerap melaporkan pada saya bahwa jantung mereka berdetak tiga kali lebih cepat dari yang semestinya. Saya memahami betul jikalau wajah merah mereka tak bisa menyembunyikan dumba-dumba yang tak terkira setelah tim-tim lawan kami tampil dengan sedemikian memukaunya! Maka saya yang entah menemukan kekuatan besar dari mana, langsung bertindak sebagai motivator ulung yang berjalan masuk ke dalam hati mereka dan memompa benda itu hingga kembali cerah seperti yang sudah-sudah.
Ini Pengalaman Pertama!
Saya bukan pengusaha. Atau wirusahawan, atau istilah kerennya entrepreneur dari kelas sosial civitas akademika. Niat awal saya mengikuti lomba kewirausahaan ini, tak lain berangkat dari “Ah ini kan karya tulis”! Sebab hubungan tulis-menulis itulah saya mencantumkan nama di ID Card berwarna dominan merah itu. Ah, betapa saya cinta mati dengan TULISAN!
Ini Pengalaman Pertama!
Maka janganlah ditanyakan lagi, betapa menganganya saya mendapati pemaparan jenis usaha, inovasi, strategi pemasaran, cash flow, bentuk barang/jasa, laba, dll, dari tim-tim lawan kami yang tampil (dapat saya katakan) sempurna! Wah… Saya tak henti-hentinya mempertemukan telapak kiri dan kanan tangan saya bersama suara yang meriah. Plok! Plok! Plok!
Ini Pengalaman Pertama!
Terimakasih sebesar-besarnya pada waktu dan kesempatan yang menggiring saya duduk sebegai peserta di lomba karya kewirausahaan itu. Saya tak menyesali pabila di pengumuman pemenang dua hari lagi, nama tim kami tak berjejer di daftar pemenang. Saya sungguh tidak menyesalinya. Saya justru mengucap syukur yang luar biasa besarnya sebab telah diberi pengalaman-pengalaman unik dan pengetahuan kewirausahaan yang mengagumkan.
Ini Pengalaman Pertama!
Olehnya itu, di kepala yang menyimpan berjuta-juta sel dan calon ide dari Allah SWT, saya menuliskan beberapa rencana-rencana masa depan yang semoga menambah deretan sunnah Rasulullah tercinta di buku kisah hidup saya. AMIN…
Ini Pengalaman Pertama!
Namun, saya tak akan berhenti di sini saja! Saya telah menetapkan bahwa ini adalah pijakan pemula dan awal menuju pijakan-pijakan istimewa yang telah menanti saya (saya tentunya mesti bekerja keras dan tak hentinya berdoa pada Allah) di di depan sana. ^_^
Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) XXIV
Written by Layanan Informasi
Sunday, 24 July 2011 14:39
Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) XXIV digelar di Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar 19-21 Juli 2011. Pimnas kali ini diikuti oleh 457 tim dari 91 perguruan tinggi negeri dan swasta seluruh Indonesia. Tema yang diangkat pada Pimnas kali ini adalah “Inovasi Untuk Membangun Karakter Bangsa Maritim”.
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Kementerian Pendidikan Nasional Republik Indonesia Djoko Santoso secara resmi membuka XXIV. Dalam sambutannya saat membuka Pimnas XXIV, Dirjen Dikti menyampaikan bahwa perguruan tinggi melalui mahasiswa dan dosennya dituntut untuk menghasilkan karya yang sesuai dengan bidang keilmuannya masing-masing. Tujuannya antara lain adalah untuk menjaga keberlanjutan kehidupan atau paling tidak untuk bertahan hidup suatu bangsa, apalagi negara Indonesia memiliki potensi sumber daya alam dan manusia yang luar biasa yang harus dimanfaatkan secara optimal. “Melalui Pimnas, mahasiswa dan dosen dapat berinteraksi sehingga dapat menghasilkan berbagai inovasi baru yang bermanfaat bagi masyarakat banyak,” ungkap Djoko.
Lebih lanjut Djoko juga menjelaskan bahwa para peserta Pimnas ini telah melalui berbagai seleksi, antara lain saringan secara teknis dan alamiah. Hal ini ditunjukkan dengan jumlah proposal yang masuk dan jumlah perguruan tinggi yang mengirimkan proposal. Dari ribuan perguruan tinggi baik negeri dan swasta, hanya 91 perguruan tinggi yang lolos ke Pimnas, yang artinya kurang dari 10% dari perguruan tinggi yang lolos. “Dari jumlah itu saja, dapat menunjukkan bahwa mereka adalah anak-anak yang luar biasa,” ujarnya.
Acara pembukaan yang berlangsung di Baruga Andi Pangeran Pettarani ini disaksikan pula oleh Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Agus Arifin Nu’mang, Rektor Unhas Idrus A. Paturusi beserta jajarannya, Direktur Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Ditjen Dikti Suryo Hapsoro, para mahasiswa peserta Pimnas beserta dosen pembimbing, dan perwakilan dari perguruan tinggi peserta Pimnas lainnya. Acara juga dimeriahkan oleh penampilan dari Paduan Suara Mahasiswa dan Unit Kegiatan Mahasiswa Tari Unhas.
Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta kembali mempertahankan predikat sebagai juara umum Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) XXIV. Ketua Dewan Juri Ronny R. Noor, mengumumkan secara resmi para peraih juara pada malam penutupan PIMNAS yang berlangsung di Gedung Baruga Andi Pangerang Petta Rani, Kampus Universitas Hasanuddin, Makassar, Kamis (19/7/2011) malam. Di peringkat kedua ditempati oleh Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, dan Universitas Negeri Semarang sebagai juara ketiga nasional.
Acara penutupan berlangsung dalam suasana cukup panas dan tegang. Tiap kali dewan juri menyebutkan tim yang menjadi juara di masing-masing kategori, langsung disambut yel-yel masing-masing kontingen perguruan tinggi. Lebih menegangkan lagi, saat jumlah perolehan medali emas antara UGM dan ITS saling susul-menyusul. Hingga akhirnya, Dewan Juri menyebutkan UGM yang berhak menyandang juara nasional.
Berikut ini adalah peringkat 10 besar PIMNAS XXIV:
1. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
2. Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya
3. Universitas Negeri Semarang
4. Institut Pertanian Bogor
5. Universitas Brawijaya, Malang
6. Universitas Airlangga, Surabaya
7. STIE Malangkucecwara
8. Universitas Muhammadiyah Surakarta
9. Institut Teknologi Bandung
10. Universitas Padjajaran.
]]>