Morning all, Pagi hari libur ini, sambil melepas lelah dan menikmati waktu, saya ingin berbagi cerita (lagi) tentang konferensi internasional. Karena banyak dari temen2 yang masih bingung dalam mencari, memilih dan menentukan konferensi yang tepat bagi ide-ide brilian yang telah dibuat menjadi karya luar biasa.
Untuk mencari konferensi internasional, temen2 bisa mengikuti group FB, fanspage FB dan website yang terkait dengan hal tersebut. Contoh website yang bisa menjadi rujukan adalah http://www.conferencealerts.com/. Sebenarnya masih banyak lagi, silahkan diexplore sendiri ya. 😀
Berikutnya adalah untuk memilih dan menentukan suatu konferensi yang agak rumit, karena kualitas konferensi sangat beragam. Membandingkan kualitas konferensi lebih sulit dibandingkan membandingkan jurnal, karena tidak ada ukuran kuantitatif. Namun beberapa hal ini bisa dijadikana acuan.
- Pertama, lihat lembaga penyelenggaranya. Konferensi yang diselenggarakan oleh komunitas ilmiah yang jelas dan sudah mapan (seperti AIS, ACM, dan IEEE) biasanya berkualitas bagus. Lembaga ini kadang juga mengendorse lembaga lain yang menyelenggarakan konferensi.
- Kedua, apakah prosiding yang dihasilkan oleh konferensi diindeks afau tidak? Seringkali ini juga dijadikan acuan dalam memilih konferensi. Konferensi yang prosidingnya diindeks oleh AIS, ACM, IEEE, atau Scopus, misalnya akan lebih diminati. Tidak jarang hal ini dijadikan salah satu poin dalam promosi.
- Ketiga, kenali persepsi komunitas akademik terhadap konferensi yang sudah berjalan beberapa kali. Sebagai contoh, di bidang sistem informasi, International Conference on Information Systems(ICIS), European Conference on Information Systems (ECIS), dan Hawaii International Conference on System Sciences (HICSS) dianggap sangat bagus. Kualitas review sangat ketat, dengan tingkat seleksi sampai sekitar 20%. Di bidang yang lebih spesifik, misalnya eGovernment, Electronic Government Conference (EGOV) juga dinilai sangat bagus. Bagus di sini diartikan kualitas artikel yang dipresentasikan (karena seleksi yang ketat), dan komunitas akademik yang menghadirinya. Ingat, salah satu misi utama mengikuti konferensi (berbeda dengan menerbitkan artikel di jurnal) adalah mengembangkan jaringan akademik.
- Keempat, pastikan konferensi yang akan dihadiri tersebut valid. Langkah yang paling mudah dilakukan adalah dengan mengecek website penyelenggara, berapa kunjungan per hari (ini saran dari Pak Dekan FT :)). Caranya, buka situs www.statshow.com lalu masukkan alamat web atau blog , lalu hasilnya akan muncul. Hati-hati terhadap website yang kunjungannya hanya sedikit. Selain itu juga pastikan tempat berlangsungnya acara dalam kondisi politik dan lingkungan yang aman (berkaca dari pengalaman).
- Kelima (khusus untuk mahasiswa UNY), seminimal mungkin diusahakan tidak mengikuti konferensi yang diadakan oleh orang/lembaga dari Indonesia yang berada di luar negeri. Karena dari pihak UNY melalui kantor internasional (KI) tidak bersedia memberikan bantuan dana, kalaupun bersedia hanya passport+visa (max), kecuali dengan budget sendiri semuanya. Tetapi kalau pun misal sudah ikut, temen2 bisa juga mengajukan sponsor (saya link-nya juga minim), dan permohonan dana ke DIKTI seperti yang saya lakukan ketika berkunjung ke Australia tahun kemarin. Selama proposalnya tidak ada masalah, insyaA bisa di-ACC walaupun baru cair 2 bulan setelah acara hari H, jadi kita harus tombok dulu. 😀
Di atas itu semua, jangan sampai kita sibuk memilih jurnal atau konferensi, tetapi lupa merampungkan penelitian dan menulis artikel yang berkualitas. Semoga Bermanfaat!
Mohon maaf, kalau ada yang kurang pas dan jika masih ada yang bingung jangan sungkan2 kontak saya nggih. Nuwun.
Referensi- Pengalaman penulis.
- Fathul Wahid. Website: http://publikasiinternasional.wordpress.com/2012/11/09/memilih-jurnal-dan-konferensi/. Diakses tanggal 4 April 2013.
mantap tulisannya