Ohayoo, sambil menikmati indahnya Jum`at pagi, saya ingin berbagi cerita tentang negeri Sakura. Walaupun bukan seorang travel writer yang bagus, saya akan mencoba menyampaikan pengalaman dan diawali dari sebuah quotes:
“Pergilah melihat dunia, karena dengan cara itulah kita baru bisa mensyukuri negeri sendiri (Claudia Kaunang)”.
Indonesia ternyata tidak kalah kawan. I love Indonesia. Thanks Rizky Hadi Oktiavenny, Papa & Mama Toshikazu Fukuda.
Setelah beberapa saat yang lalu perjalanan aboard dengan bonek (bondo nekat), perjalanan kali ini sebenarnya juga terhitung bonek, tapi Alhamdulillah kami dapat rejeki berupa tumpangan tidur dan makan di rumah Papa dan Mama Toshikazu Fukuda.
Ada beberapa teman yang nitip barang untuk dibawa ke Jepang, tapi karena kami naik maskapai FlyScoot, kami dibatasi hanya membawa maksimal 1 tas seberat 7kg. dan itu sudah kami penuhi dengan mie, bumbu Indofood, dan rokok gudang garam pesanan dari Papa di Jepang. Jadi kami tidak sanggup membawanya, karena bisa dikenakan charge sebesar 80SGD. Peace ya kawan? 🙂
Mohon maaf sebelumnya pada artikel ini akan lebih banyak membahas tentang travelling, bukan conference`nya (padahal tujuan utama ke Jepang adalah untuk International Conference). 🙂 Jangan bilang-bilang ya. Hehe,, Tapi saya tampilkan sekilas tentang presentasi pada saat conference pada video di halaman bawah (coming soon).
Artikel ini akan berbicara tentang beberapa hal, mulai dari persiapan, keberangkatan menggunakan maskapai penerbangan, acara konferensi Waset, serta travelling ke beberapa tempat wisata favorit di Tokyo. Total saya melakukan perjalanan selama 7 hari dengan rincian anggaran biaya sebagai berikut: Visa untuk 2 orang sebesar 1.060rb, persyaratan untuk visa (permohonan referensi bank, dll) sebesar 400rb, tiket PP sebesar 13jt untuk 2 orang, akomodasi dan makan sebesar 1.5jt, oleh-oleh 2jt untuk 2 orang. Jadi secara kasar biaya yang dibutuhkan adalah 20jt.
Persiapan KeberangkatanHal yang paling penting adalah persiapan visa. Sebisa mungkin untuk pembuatan visa itu paling lambat 3 minggu sebelum keberangkatan. Walaupun hari kerjanya hanya sekitar 5 hari, tapi harus diantisipasi sedini mungkin. Harusnya kemarin adalah visa di-approve baru kita cetak tiketnya, tetapi karena buru-buru kita beli tiket dahulu, dan ini sangat beresiko jika ternyata visa kita ditolak. Oya, untuk perjalanan kali ini, sebagian biaya ditanggung oleh kampus, dan sebagian besar yang lain ditanggung kantong pribadi. 🙂 (walaupun utang2) Hehe,, Jadi buat temen2 yang mau go aboard, silahkan bisa mengajukan proposal ke Pemda asal temen2, sponsor, DIKTI, dll. Tapi harus jauh2 hari. Paling tidak 1 bulan sebelum berangkat. Saya ada contoh proposal permohonan, tapi juga kurang begitu bagus, silahkan bisa cari di google sangat banyak. Yang butuh bisa kontak saya langsung ya. 🙂
Terkait maskapai penerbangan, memang yg murah itu yg non direct flight atau pake transit. Jadi kemarin kami mengakali dengan melewati Singapore atau Malaysia lebih dulu, itu bisa menekan biaya. Setelah uang dirasa cukup, tiket dan visa siap,, Let`s go…. eh jangan lupa booking hotel dulu ya fren. alhamdulillah sekali, trip ini kali ini menyenangkan, karena kami dapat keluarga baru (papa dan mama) orang Jepang yang sangat baik sekali. Jadi urusan penginapan sudah beres. Hehehe,,, 🙂
Hari ke-0
Mengutip dari status FB papa:
Setelah beberapa jam, dan melewati hari, karena dari Singapore perjalanan tengah malam (mid night), akhirnya …Flight of 11 hours 15 minutes, Journey of 28 hours. They are living in Jogyakarta. They was boarding in AirAsia QZ8102 flight at Adi Sucipto International Airport in Indonesia at 7:25. Singapore Changi International Airport arrival 10:45. They had a waiting time of 14 hours in Singapore transit. Taoyuan International Airport arrival for refueling plane and getting on and off of other passengers. After 70 minutes. They took off to Narita at 5:40.

Hari ke-1
Welcome to Japan (Narita International Airport). Narsis sambil menunggu shuttle bus no.25 (free) menuju Hotel Narita. Narita International Airport arrival 11:00.
Papa sangat baik, sehingga beliau sudah mengirim pesan:
- Rizky Hadi Oktiavenny and Nova Spirit welcome to Japan.
- How was your flight ? Capek sekali ?
- Are you OK presentation of tomorrow ?
- I will go to pick you to the Narita Tobu Hotel Airport on 31 May.
- A is 羽田国際空港第2ターミナル・Haneda International Airport Terminal 2
- B is Lumpur International Airport (KUL) in Malaysia
- C is Jakarta International Soekarno-Hatta Airport
- D is their home town.
Dan hari ini, kami istirahat dan menikmati Narita Tobu Hotel, sembari persiapan presentasi untuk hari esok. Karena kami harus menampilkan yg terbaik, jangan sampai undergradute kalah dengan master/phd/profesor/etc. Dinner malam ini dengan mie dan popmie bawaan dari Indonesia, buat ngirit ongkos. 😀
Oyasuminasai nippon (gud night) 🙂Hari ke-2
Setelah melihat presentasi2 yang luar biasa dari Arab, Jerman, Japan, Nigeria, dll dan menunggu giliran presentasi, akhirnya waktunya tiba juga. It`s our time. Oral presentation dalam World Academy Science, Engineering and Technology (Waset) 2013 dengan no.jurnal pISSN 2010-376X dan eISSN 2010-3778 bertempat di Narita Tobu Hotel.Di akhir acara, menyempatkan take picture dulu dalam Waset 2013 international conference. Bersama panitia dan peserta lain. 3 orang dari kiri merupakan profesor dari Japan. Semoga nanti bisa menyusul beliau. Amin.
Tepat jam 3pm waktu Japan, Papa sudah menunggu di lobi untuk menjemput kami. Wouw, orang Jepang tepat waktu ya. 😀 Perjalanan dari Narita ke Tokyo ternyata lumayan jauh, sekitar 80KM dan ditempuh dalam waktu kurang lebih 3 jam. Sekitar pukul 6`an akhirnya tiba di rumah Papa di daerah Shin-Koshigaya. Saya sangat kagum dengan Papa, beliau bisa membuat kami berdua tidak tidur di dalam mobil listrik barunya. Karena biasanya kalau perjalanan yang berjam-jam itu penumpangnya pada tidur. Tapi Papa terus mengajari kami bahasa Jepang sedikit2 lah, walaupun sekarang sudah lupa. 🙂
Sesampainya di rumah Papa, kami mengucapkan konnichiwa (halo) kepada mama serta menyerahkan baju, souvenir dan titipan kepada Papa dan Mama.
Papa said: “It’s souvenir for me. Ini souvenir bagi saya. Iku souvenir kanggo kula. Terima kasih Matur nuwun Matur suksma. Arigato”.
Tak terasa sudah malam saatnya makan. Dinner hari kedua di Jepang kali ini adalah dengan nasi goring, hasil olahan menggunakan bumbu dari Indofood. Walaupun tinggal di luar negeri, tapi tetap kangen masakan Indonesia. Nasi goreng, mie, sate, dll oke banget. I <3 Indonesian Food. Oya sebelum makan harus mengucapkan Itadakimasu dan setelah makan mengucapkan Gochisosama deshita (budaya orang Jepang), yang intinya mensyukurinya nikmat hari ini. Dan saya juga tidak lupa ditambah doa mau makan dan sesudah makan, karena itu yang paling hafal diantara doa2 lainnya. 🙂
Hari ke-3
Ohayoo,, travelling international dimulai, pertama yang kita tuju adalah Tokyo Sky Tree (berdasarkan rekomendasi dari Papa), dan kami manut saja. Hehe,, 🙂 Oya sarapan dulu, Breakfast pake bread (roti) dan soup ala Jepang.
Tokyo Sky Tree に来るとSky Tree
Background Tokyo Skytree (東京スカイツリ). Oya, biaya naiknya sekitar 4000JPY, atau 400rb rupiah. Makanya mikir2 mau naik. 🙂
Tokyo Skytree (東京スカイツリー Tōkyō Sukai Tsurī?, Pohon Langit Tokyo), sebelumnya disebut New Tokyo Tower (新東京タワー?, Menara Tokyo Baru) adalah menara siaran, observasi, dan rumah makan di Sumida, Tokyo, Jepang. Menara ini telah menjadi struktur tertinggi di Jepang sejak tahun 2010,[1] dan mencapai ketinggian akhir 634 m pada bulan Maret 2011, sekaligus menjadikannya sebagai menara tertinggi di dunia, melampaui Menara Canton di Guangzhou.
Istirahat sejenak, menikmati ice cream bersama Rizky Hadi Oktiavenny di Tokyo Sky Tree. Setelah puas foto2 lanjut ke tempat berikutnya, yaitu kompleks Asakusa.
Asakusa 小舟町Kobunemachi, Kaminarimon, Nakamise Shopping Street and Sensouji Temple.
Selalu tidak lupa, narsis dulu di depan Kaminarimon, Nakamise Shopping Street and Sensouji Temple. Nakamise merupakan pasar cendera mata dan Sensouji merupakan kuil paling terkenal di Tokyo. Harga cendera mata disini cenderung mahal, gantungan kunci harganya 300-450JPY (sekitar 35-45rb rupiah).
Kaminarimon–gerbang dewa petir–dengan lentera berwarna merah yang besar, adalah pintu masuk utama ke kuil ini. Di ujung jalan, sebuah pintu yang lebih kecil terbuka sebagai akses ke pagoda yang memiliki tinggi sebanyak lima tingkat. Di dekatnya ada sebuah sumber air dan tersedia ada banyak canting besar. Orang-orang mencuci tangan dan mulut mereka sebelum masuk ke kuil dengan maksud untuk menyucikan diri mereka.
Di samping sumber air terdapat sebuah tempat pembakaran hio di mana pengunjung dapat mengibaskan asap tersebut ke tubuh mereka. Mereka percaya bahwa dengan mengibaskan asap maka penyakit di tubuh mereka akan hilang atau untuk mencegah berbagai penyakit. Saat itu, banyak orang yang datang, kebetulan tepat pada hari libur besar di Jepang, dan berebut untuk meraih asap dari pembakaran tersebut.
Nakamise Shopping Street adalah jalan yang khusus diperuntukkan bagi pejalan kaki ini dipenuhi oleh beragam jenis toko yang membentuk shopping arcade. Nakamise Street pun menjadi salah satu tempat tujuan wisata belanja favorit di Asakusa. Banyak toko-toko kecil yang berjualan kerajinan tangan tradisional untuk omiyage (oleh-oleh).
Lokasinya memang strategis, yaitu berada di pintu masuk kuil Buddha paling populer di Tokyo. Kemudian, jalan sepanjang 250 meter ini memang menawarkan beragam variasi toko yang pastinya akan memanjakan para shopaholic, dengan jumlah toko kurang lebih 89 toko.
Setelah puas melihat-lihat cendera mata (karena tidak mampu beli 🙂 )dan orang-orang melakukan puja di Sensouji, kami melanjutkan ke tempat berikutnya yaitu Universitas Tokyo.
Universitas Tokyo (東京大学; Tōkyō Daigaku, disingkat 東大 Tōdai)
Tokyo University adalah universitas terbaik di Asia menurut Peringkat Akademik Universitas Dunia (Melbourne Institute Australian University). Umumnya diperingkatkan sebagai universitas paling prestisius di Jepang.
Papa said:
We are at The University of Tokyo(東大赤門前・Todaiakamaon mae) Cleen Smart, We want to study here. Datte at 東京大学 | Todai
Take picture dan video sebentar, lalu lanjut ke tempat kunjungan terakhir hari itu yaitu Yasukuni Jinja, semacam makam pahlawan kalau di Indonesia.
靖国神社 Yasukuni Jinjya
Kuil Yasukuni (靖國神社 Yasukuni Jinja; “kuil bangsa damai”) adalah sebuah kuil Shinto di Tokyo, Jepang. Kuil ini dibangun untuk mengenang para warga Jepang yang tewas dalam perang. Terhitung Oktober 2003, Buku Jiwa yang terdapat di dalam kuil tersebut mencatat 2.466.495 nama tentara Jepang dan tentara bekas jajahannya (Korea dan Taiwan) yang terbunuh dalam perang.
Saya ikut bungkuk ketika akan memasuki dan meninggalkan tempat ini. Selain itu juga ikut cuci tangan & kaki, untuk kesucian, serta mencoba memperagakan bagaimana orang Jepang melakukan Puja di tempat ini (tapi hanya mencoba lo!) Hehe,,
Selesai take picture dan video, akhirnya tidak terasa waktu sudah hampir malam, dan saatnya pulang ke rumah. 🙂
Untuk makan malam kali ini, akhirnya kami makan makanan asli Jepang, dan beli di Yoshinoya deket rumah Papa. Yoshinoya merupakan salah satu resto franchise yang murah di Jepang. Lengkap menyajikan berbagai menu khas seperti Udon, Gyudon, Tendon, dll. Sebelum berangkat beli makan, kami belajar dulu cara pesan makanan yang baik:
How to oder in Japan ?
Rizky Hadi Oktiavenny said : Gyudon nami tsuyudaku hitotsu kudasai. Please beef bowl of eel and rice one Nova Spirit said : Unadon nami hitotsu kudasai. Please bowl of eel and rice one. Yoshinoya Enak Enak. Nova nenaide. — at 吉野家4号線越谷店
Hari ke-4
Hari ini ceritanya adalah mau mencari oleh-oleh (yang murah) di apa namanya dan Denzo.Sore hari kami difasilitasi Mama dan Papa untuk mengenakan pakaian khas Jepang yaitu Yukata. Baju tradisional Jepang, kimono dan yukata terlihat mirip. Mereka sama-sama terlihat seperti jubah yang menutupi seluruh tubuh hingga ujung mata kaki. Yukata lebih sering dipakai untuk acara santai. Berbeda dengan kimono yang biasanya diperuntukkan untuk acara resmi. Perbedaan lain adalah dalam hal waktu. Yukata lebih sering digunakan saat musim panas, sementara kimono dapat dipakai sepanjang musim. Walaupun menggunakan pakaian Jepang, tapi kami tetap mencintai dan mengenalkan budaya Indonesia (Batik + Blankon).
はま寿司 Hamashishi, Sushi Restaurant
Kami menutup agenda jalan-jalan kemarin dengan makan di HamaZushi. Shin-Koshigaya Station resto shusi. Hamazushi merupakan resto shusi yang sedap dan murah yang terletak di daerah Shin-Koshigaya Station. Harganya: semua sushi 105yen, dessert ade 210yen ade 157yen, dll (1yen=100 rupiah). Tapi dinner saat itu semuanya dibayari Papa & Mama Toshikazu Fukuda. Arigato. 🙂 Tempura Rice Bowl (Tendon) disajikan dengan nasi hangat. Oishii. Bersama keluarga di Hamazushi. Ternyata satu kali makan bisa 5-10 piring/ orang.
Tempura Rice Bowl (Tendon) disajikan dengan nasi hangat. 美味しい Oishii Enak Enak
Wah, disana ada berbagai jenis sushi mulai dari daging mentah, ikan mentah, tahu, telur ikan, tempe busuk, sayuran, kue-kue, teh macha, dll. Pemesanan sushi pakai sistem digital. Ada sebuah layar di di samping meja, disana ada berbagai gambar sushi beserta nama dan harganya. Harganya cukup terjangkau, mulai dari 100 yen hingga beratus yen. Satu piring kecil kebanyakan tersi oleh dua buah sushi. Kemudian, disamping meja kami ada semacam meja berputar yang membawa berbagai jenis sushi seperti pada gambar di layar. Selain bisa memesan, kami tinggal ambil sushi mana yang kami mau dari berbagai jenis sushi yang hilir mudik mengelilingi meja para pengunjung secara otomatis menggunakan meja berjalan tersebut. Nikmat sekali makan sushi walaupun dagingnya masih merah mentah. Hehe, padahal kanyal dan enak.. Daging cumi mentah juga rasanya kenyal dan enak, meski memang ada beberapa yang agak enek.. :p Unadon (Unagi: belut + don: nasi putih) sangat nikmat. Gyudon (Beef bowl) juga tidak kalah nikmat, it`s very oishii (enak).
Last night papa Toshikazu Fukuda house — at 吉野家4号線越谷店
Hari ke-5
Ini adalah hari terakhir jalan2. Tempat pertama yang dikunjungi adalah Akihabara.
Akihabara 秋葉原 (Akiba)
Pusat Elektronik Akihabara (秋葉原電気街 Akihabara Denki Gai) adalah kawasan perbelanjaan yang terletak di sekitar Stasiun Akihabara. Tempat ini merupakan pusat perbelanjaan untuk barang elektronik, suku cadang elektronik, anime, manga, dan doujinshi. Kawasan ini merupakan surga otaku di bidang anime, manga, dan permainan video.
Tsukiji Fish Market
Merupakan pasar ikan terbesar di dunia. Tsukiji Market sangat bersih, jauh lebih bersih dari pasar tradisional mana pun di Indonesia. Berkat disiplin tinggi para penjual dan pembeli, tidak terlihat sampah berserakan di sisi jalan.
Setiap harinya, Tsukiji Fish Market menangani 2000 ton berbagai produk laut yang terdiri dari 400 jenis seafood (atau lebih), mulai dari rumput laut hingga caviar, dari ikan sardin ukuran kecil hingga tuna seberat 300 kilogram.
Ginza (銀座)
Adalah kawasan yang dikenal sebagai kawasan mewah di Tokyo. Di tempat ini terdapat berbagai toko serba ada, butik, restoran dan kafe. Ginza dikenal sebagai salah satu pusat perbelanjaan dan properti paling mewah di dunia. Papa Toshikazu Fukuda said, harga tanahnya adalah 2 Milyar/ meter. Wouw. Rp. 2,320,000,000 per meter persegi. ¥ 23.200.000 per meter persegi.
Menara Tokyo (東京タワー Tokyo Tower)
Sebuah menara di Taman Shiba, Tokyo, Jepang. Tinggi keseluruhan 332,6 m dan merupakan bangunan menara baja tertinggi di dunia yang tegak sendiri di permukaan tanah.Menara Tokyo terkenal sebagai simbol kota Tokyo dan objek wisata daripada fungsinya sebagai menara antena pemancar TV analog (UHF/VHF), TV lokal digital, dan radio FM.
原宿 Harajyuku
Tempat ini sangat luas, namun salah satu tempat favorit adalah di jalan Takeshita (Takeshita-dori). Jalan ini terkenal dengan kumpulan gank remaja yang berdandan aneh-aneh, serta beberapa butik-butik distro yang biasa sampai yang ajaib.
JR原宿竹下口・JR Harajuku Takeshita guchi on 3 June. Nova Spirit Rizky Hadi Oktiavenny mama Sela Hu Masami Ono これから渋谷へ行きます. Next time we’ll go to Shibuya. 東京渋谷・渋谷109前 Shibuya In Tokyo in front of Shibuya 109Papa said:
- There are a lot of orang-orang here today.
- Oh We saw Shibuya Ogoh-ogoh here.
109 (dibaca: Ichi Maru Kyū) adalah toko serba ada di Jepang. Shibuya 109 ini terletak di seberang stasiun kereta shibuya dan akan menarik banyak sekali pengunjung terutama kaum wanita dan wanita kelas atas. Shibuya 109 memiliki toko yang barang barangnya selalu up to date, dan membuat trend baru fashion di jepang terutama bagi wanita muda yang fashionable.
Wanita-wanita Tokyo terkenal fashionable dan berdandan super.
渋谷・ハチ公 Shibuya Hachiko
Foto di Anjing Hachiko (film terkenal di Indonesia) yang merupakan tempat favorit untuk melakukan pertemuan (meeting point). Patung anjing itu memang sangat terkenal di Jepang, terutama di Tokyo. Patung itu didedikasikan untuk Hachiko, nama seekor anjing yang kesetiaannya kepada pemiliknya menginspirasi warga Jepang tentang nilai kesetiaan dan loyalitas. Di depannya juga dipasang gerbong kereta api kuno untuk menguatkan penggambaran penantian Hachiko.
Hari terakhir di Jepang sebelum berangkat ke tanah air. Di Haneda International Airport. Bersama Shela Hu dan Sami (New family in Japan)
Hari ke-6
はま寿司Saya senang.
Sampai di Tanah Air tercinta. Walaupun rasanya 6 hari sangat tidak cukup, karena masih banyak kota-kota lain yang belum disambangi yang tidak kalah keren dengan Tokyo. Semoga masih ada kesempatan berikutnya. Aminnn. 🙂 Ketika meng-upload foto2 di Jepang, banyak temen2 yg tanya, kok bisa sih? All possible kawan, Banyak jalan menuju Roma. If there is a will, there is a way. Man jadda wajadda.
Jadi kesimpulan artikel ini adalah: bukan acara konferensi sambil jalan2, tapi jalan2 sambil konferensi. 🙂 Maaf kalau banyak kata2 yg salah, karena saya bukan penulis yang baik, tapi berusaha menampilkan yang terbaik. 😀
Referensi:
- Papa Toshikazu Fukuda
- http://www.karendjuanda.com/colojapan/2010/04/07/exploringasakusa/
- http://yuliandi.com/2012/12/28/asakusa-kannon-sensoji-temple-tokyo/
- Buku 2.5 Juta Keliling Jepang – Claudia Kaunang
- Pengalaman pribadi
assalamualaikum kak ..kak aku juga mau konferensi ke Jepang ne ke Universitas hokaido,,tp kendala biaya kak ..ak mau tanya pengajuan dana kakak mana aja yang lolos kak n uang pribadi yang dikeluarkan kakak berapa ? pswtnya abs berapa kak ? ada sponsor dr maskapai gak kak..mohon balasanya ya kak makasih…maaf merepotkan kak..wasallamualaikum kak..
Wa`alaikumussalam.
Wah selamat. Yang paling enak diajukan ke program dana bantuan seminar luar negeri DIKTI. Coba cari panduannya yg terbaru untuk format dan tata caranya. Dulu g ngajukan ke maskapai, maupun sponsor, jadi pakai dana pribadi sekitar 6jt. Pakai tiket Air Asia turun di Narita. Lupa biayanya. Tapi paling sekarang lebih murah. Selamat berkonferensi ya! 🙂
Gimana ceritanya bisa dapet kenalan org jepang kak ?
The power of kepo 🙂
Dari teman ke teman sih, makanya perlu kita punya banyak kenalan. 😀