Membuat Perbedaan di Make a Difference (MaD) Hongkong

Tentang MaD

Make a Difference Forum adalah rangkaian acara kreatif yang bertujuan mengeksplorasi pemikiran kreatif, inovasi sosial, dan juga pengembangan diri. Kegiatan tahunan ini bisa menjadi sarana pembelajaran bagi siapa saja karena tidak hanya berpartisipasi di forum internasional yang kreatif, tapi juga diajak untuk saling bertukar relasi, menumbuhkan ide baru, membuka wawasan dan perspektif baru dengan sudut pandang yang berbeda. “Di forum ini saya mengangkat makalah tentang kegiatan sosial pemberdayaan pemuda untuk menciptakan produk inovasi dalam upaya melestarikan budaya di Bantul, Yogyakarta”, lanjutnya.

Nova berharap akan lebih banyak lagi delegasi perwakilan dari Indonesia dan UNY khususnya karena besarnya manfaat dan pengalaman berharga mengikuti kegiatan MaD ini. Di akhir tahun, sekitar Bulan Oktober sampai Desember, MaD Forum melalui situs MaD.asia akan meminta anak-anak muda dari seluruh Asia untuk menulis kontribusi, ide, dan kisah perjuangannya dalam memberikan perubahan di lingkungannya.

Apabila tahun 2013 hanya ada 1 mahasiswa, pada tahun 2014 ini ada 2 mahasiswa perwakilan dari UNY yaitu Nova Suparmanto (alumni Pendidikan Teknik Informatika FT) dan Manika Raimuna (PLB FIP) yang terpilih sebagai delegasi dari 100 anak-anak muda di Asia yang mendapatkan subsidi untuk menghadiri acara tahunan di Hong Kong tersebut. Total peserta dari MaD Forum 2014 ini adalah sebanyak 1500 peserta dari Pakistan, Kamboja, Thailand, Jepang, Korea Selatan, Hong Kong, China daratan, Taiwan, Macau dan negara-negara Asia lain.

Hari pertama, MaD Forum 2014 dibuka dengan seminar yang menghadirkan sejumlah pembicara internasional, seperti John Bird, seorang penemu The Big Issue Ltd di Inggris, Pankaj Mishra, seorang penulis dari India, HSIEH Ying-chun, seorang penemu Aterlier-3 + Rural Architecture Studio (Taiwan), dan WONG Yiu-ming, seorang Penemu Renaissance Foundation (Hong Kong).Dalam seminar ini, ada aksi teatrikal dengan teknologi luar biasa dan iringan grand piano yang penuh filosofi.

Hari kedua, setiap peserta diajak untuk menemukan pilihan beragam kegiatan menarik, seperti Screening, Social Innovation Studio, Fresh Learners, Exchange, Excursion (kegiatan lapangan), Ripple Forum, dan Polylogue. Uniknya, untuk masuk ke masing-masing kegiatan ini, setiap peserta diharuskan membawa satu gelas yang diberikan panitia dan setiap kegiatan memiliki syarat gelas yang berbeda-beda sebagai tiket masuk. Jadi seandainya ingin mengikuti kegiatan Excursion, maka peserta harus mencari peserta lain yang memiliki gelas yang dipersyaratkan. Kegiatan ini mengajarkan kita untuk saling berkenalan, membantu dan berkomunikasi.

“Saya memilih kegiatan seminar “Spring Term: Elementary Learning”, “The Making of Meaningful Work” dan diakhiri dengan kegiatan on the move, yaitu “Road Tectonics: Drifting in Steps” karena sangat sesuai dengan bidang saya yaitu pendidikan dan sosial, tutur Nova. Road Tectonics merupakan kegiatan menyusuri jalan-jalan di sudut kota Hong Kong tepatnya di Central untuk mengenal berbagai sejarah dan budaya yang ada selama 2 jam. Rute perjalanan telah diatur oleh panitia dalam sebuah peta, dan masing-masing tim yang berjumlah 10 tim memiliki peta yang berbeda-beda namun memiliki tujuan akhir yang sama. Setiap tim diharuskan membuat catatan-catatan unik yang ditemui selama perjalanan, baik berupa laporan hasil wawancara maupun foto-foto unik yang dipresentasikan di akhir kegiatan. Kegiatan ini sangat menarik karena peserta dapat mengenal budaya Hong Kong secara langsung.

7 hari di Hongkong

Day 1 Hari pertama (8 januari)
  • sampai di Bandara Hong Kong International Airport
  • sarapan di Popeyes
  • menuju ke shelter dengan bus T11
  • ke shelter dan kantor DD Hong Kong
  • ke Hong Kong Library
  • Simphony of Lights
  Hari kedua (9 januari)
  • Mong Kok
  • Taman di Hong Kong
  • Peak Term, naik bus mabuk
  • Yasinan
   ]]>

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *