Berbagai Sumber Dana yang bisa Diakses untuk Pengembangan Produk Teknologi

Salah satu kendala dalam pengembangan produk teknologi adalah dana/modal yang tidak sedikit, sehingga banyak produk inovasi yang sebenarnya memiliki prospek bagus untuk dikembangkan namun akhirnya hanya menjadi pajangan dan hiasan saja. Kalau kita mau bergerak, sebenarnya cukup banyak akses sumber dana yang bisa digunakan.

Pada kali ini saya mencoba mengungkap 3 cara yang mudah dilakukan bagi teknopreneur pemula seperti saya, yaitu: 

1. Modal mandiri lewat kompetisi

Ada banyak sekali kompetisi yang bisa diikuti, baik lembaga pemerintah maupun swasta. Jika kita bisa menjuarai kompetisi, maka akan memperoleh bantuan dana berupa hibah (bukan pinjaman) yang cukup, bahkan bisa berkelanjutan (tapi jangan terus-terusan mengandalkan dana dari kompetisi). Untuk langkah awal sumber dana ini sangat tepat berdasarkan pengalaman saya. Adapun yang pernah penulis ikuti antara lain: Mandiri Young Technopreneur (MYT) oleh Bank Mandiri, TeknoPemuda Kemenristek, Inovasi IPTEK Kemenpora, i-Step/Pre-Mentoring RAMP IPB, Mentoring Program INOTEK, PKM DIKTI Kemendikbud, Spirit GKN Kemenkop, dan masih banyak lagi.

Manfaat jika karya dikompetisikan?

Kompetisi bisa menjadi ujian atas kejelasan misi sebuah bisnis teknologi tersebut. Kompetisi memacu para pelaku untuk mewujudkan misi dalam bentuk kegiatan terbaik. Manfaat ini terutama bagi kompetisi yang memberi dukungan dana untuk melakukan kegiatan atau program. Ketiga, kompetisi memberi kesempatan berjumpa dengan banyak orang dan jejaring yang bisa memberi manfaat positif buat bisnis. Keempat, kompetisi memberi kesempatan publikasi buat para pesertanya. Kelima, kompetisi bisa bikin kita jalan-jalan. 🙂

[caption id="attachment_3152" align="alignnone" width="800"] Pemenang II Mandiri Young Technopreneur 2013[/caption] 2. Konsep Crowdfunding

Merupakan salah satu alternatif permodalan yang trend saat ini karena tidak harus menggunakan gaji atau usia sebagai jaminan. Crowdfunding mempunyai arti “pembiayaan dengan beramai-ramai” alias patungan. Intinya, puluhan hingga ratusan orang menggalang dana untuk mewujudkan sebuah proyek yang bersifat komersial.

Salah satu yang biasa digunakan adalah melalui KOPERNIK dengan konsep sourcing, connecting & reinvesting. Kopernik adalah sebuah organisasi nirlaba yang bertujuan mempercepat implementasi teknologi yang terjangkau di negara-negara berkembang. Kopernik menghubungkan pendonor dengan komunitas global pengembang teknologi yang menciptakan solusi inovatif bagi mereka yang paling membutuhkan. Untuk mengetahui proses pendaan melalui Kopernik bisa membuka halamannya di kopernik.info/id

3. Bantuan Dana melalui Investor

Ketika memilih investor sebagai sumber dana, tentunya ada semacam timbal balik bagi kedua belah pihak. Sumber dana ini menurut saya belum tepat bagi teknopreneur pemula seperti saya karena kriteria yang cukup lengkap dalam berbagai aspek. Ada beberapa investor yang ada di Indonesia dari hasil workshop “Pendanaan/ Funding” bulan yang lalu, seperti:

  • Aavishkaar India (ada 20-30 investor) Venture Management Services, Pendanaan di atas 3M
  • PT. Social Enterpreneur Indonesia (SEI) Kriteria: Kinerja keuangan harus diperhatikan (harus bankable), cash flow harus bagus & menguntungkan, revenue 3 tahun, legalitas usaha, dampak sosial, collateral (pencatatan yang baik), produksi, dll.

Sekarang pilihan ada di tangan teman-teman semuanya. Kita harus pintar-pintar memilah dan memilih sumber dana yang tepat yang dirasa menguntungkan bagi kita dalam pengembangan usaha berbasis teknologi yang dirintis. Semoga berhasil! Salam teknopreneur muda Indonesia.

]]>

2 Comments

  1. mantap mass.. sy sedang butuh bantuan dana segar untuk menyegarkan usaha saya yg mulai mendapati kendala. mohon sarannya..

    1. admin says:

      Itu ada beberapa lembaga yang menyediakan, tinggal memilih yang paling cocok. Semangat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *