Apa itu Teknopreneur (Definisi Technopreneur)?

Ternyata setelah berbicara panjang lebar tentang membangun usaha, pendanaan, ide ke venture, dll. kita belum tau apa teknopreneur atau technopreneur itu sendiri? Banyak sekali defisininya, walaupun di Kamus Besar Bahasa Indonesia terminologi technopreneur/ teknopreneur belum terdaftar. Jadi, apa itu teknopreneur? Akhirnya saya coba cari definisinya dari berbagai sumber. Pada intinya technopreneur merupakan penggabungan antara pemanfaatan perkembangan Teknologi dan Konsep Entrepreneur. Dimana entrepreneur sendiri dapat didefinisikan sebagai sesesorang yang menciptakan bisnis/ usaha dengan keberanian untuk mengambil resiko guna mencapai keuntungan dan pertumbuhan dengan cara mengidentifikasi peluang yang ada.

Proses Inkubator

Sejarah

Istilah teknopreneur baru muncul di akhir tahun 1990-an dan mulai booming di tahun 2000-an semenjak teknologi Internet sudah mulai merambah ke pelosok-pelosok negara. Ditambah lagi dengan eksisnya perusahaan-perusahaan Information Technology (IT) raksasa seperti Microsoft, Yahoo, Google, Apple dan sebagainya yang income perusahaannya mencapai milyaran dolar per bulan. Hingga muncul seorang teknopreneur sejati bernama Bill Gates sebagai orang terkaya nomor satu di dunia versi majalah Forbes.

Sudah menjadi kewajiban bagi setiap mahasiswa menuntut ilmu sebaik mungkin saat berada di bangku perkuliahan. Setelah menyelesaikan perkuliahan mahasiswa kerap langsung mencari pekerjaan impian yang mana sudah menjadi tradisi. Namun tak jarang mahasiswa yang berusaha membuka lapangan pekerjaan dengan ilmu yang didapat saat perkuliahan. Paradigma seperti inilah yang akhirnya menciptakan gagasan technopreneurship di dunia wirausaha.

Definisi Technopreneur

Menurut kamus Oxford (especially in South and SE Asia), definisi technopreneur:

A person who sets up a business concerned with computers or similar technology.

Sedangkan menurut kamus Wikipedia, teknologi (Bahasa Inggris: technology) artinya keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Sedangkan entrepreneur (Bahasa Indonesia: wiraswasta) menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti orang yang melakukan aktivitas wirausaha dicirikan dengan pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya.

Menurut seorang pakar, mereka yang disebut technopreneur adalah seorang ‘Entrepreneur Modern’ yang berbasis teknologi. Inovasi dan kreativitas sangat mendominasi mereka untuk menghasilkan produk yang unggulan sebagai dasar pembangunan ekonomi bangsa berbasis pengetahuan (Knowledge Based Economic). (Nasution, Arman Hakim et al, 2007).

A technopreneur is an entrepreneur who is technology savvy, creative, innovative, dynamic, dares to be different and take the unexplored path, and very passionate about their work. They take challenges and strive to lead their life with greater success. They don’t fear to fail. They take failure as a learning experience, a stimulator to look things differently and stride for next challenge. Technoprenuers continuously go through an organic process of continual improvement and always try to redefine the dynamic digital economy.

Jadi, dari penjelasan tersebut secara sederhana definisi technopreneur adalah wirausaha yang menjalankan bisnisnya dengan basis teknologi. Dengan kata lain Technopreneur adalah entrepreneur yang mengoptimalkan berbagai potensi perkembangan teknologi yang ada sebagai basis pengembangan usaha yang dijalankannya, atau bisa dibilang Technopreneur ini adalah entrepreneur modern yang berbasis pada teknologi dalam menjalankan usahanya.

Seorang technopreneur dan enterpreneur, mampu melihat peluang yang ada di sekitar mereka. Dan jika kita sadari, kini mulai bermunculan para entrepreneur yang memanfaatkan teknologi sebagai rekan baru dalam mendukung bisnis mereka, kondisi ini memunculkan sebuah istilah baru yakni Technopreneur. Keduanya memiliki persamaan yaitu peduli profit. Namun seorang technopreneur juga harus peduli teknologi. Bentuk kepeduliannya itu bisa berupa pengembangan ide-ide invensi yang ada menjadi solusi teknis teruji melalui riset-riset.

Semoga bermanfaat!

Referensi:

  • Catatan pribadi penulis
  • Perbedaan entrepreneurship dengan technopreneursihp, website: http://azwan87.wordpress.com/2009/02/04/perbedaan-entrepreneurship-dengan-teknopreneurship/
  • http://oxforddictionaries.com/view/entry/m_en_gb0848750#m_en_gb0848750
  • What is technopreneurship?, website: http://www.rajeshshakya.com/what-is-technopreneurship.htm
]]>

1 Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *