Alhamdulillah berkesempatan menjadi salah satu pembicara yang mewakili wirausahawan muda dalam kegiatan Sankalp Southeast Asia Summit 2015 yang diselenggarakan di Shangri-La Hotel, Jakarta yang mengusung tema “The Next Frontier For Innovation and Entrepreneurship For Social Impact” yang dimulai dari tanggal 19 hingga 20 November 2015. Dalam dialognya, diulas mengenai bagaimana cara mengemas produk dan peran teknologi bagi masyarakat menengah ke bawah dengan harga yang relatif terjangkau dan mudah di dapat hingga ke daerah pelosok.
Pada sesi tersebut saya dapat belajar banyak dengan para pegiatan di bidang teknologi kerakyatan pada sesi “Technology & Innovation for The Next Bottom Billion” antara lain Bp. Maulana Muhammad (Uno Kapital), Hadi Apriliawan (Susu Listrik), M Alfatih Timur (Kitabisa.com), Tomohiro Hamakawa (Kopernik), M-Kopa (Uganda).
[gallery link="file" ids="2879,2880,2881"]Mengingat salah satu pruduk dari PT. PMC Teknikindo adalah kompor batik ‘Astoetik’ yang merupakan inovasi dibidang teknologi masa kini tanpa meninggalkan unsur kebudayaan Indonesia yang telah menjadi warisan dunia oleh UNESCO, yaitu budaya membatik. Produk kompor batik ‘Astoetik’ ini sudah sampai ke beberapa daerah di Indonesia seperti Yogyakarta, Pekalongan, Bandung, dan Jakarta.
Kegiatan Sankalp Southeast Asia Summit 2015 ini difokuskan untuk mengembangkan koridor kerjasama inovasi dan berbagi pengetahuan antara negara India – Afrika – Asia Tenggara. Dengan mengundang berbagai pemangku kepentingan untuk berdialog, kegiatan ini akan menciptakan sebuah ekosistem kolaborasi bagi wirausahawan sosial, sekaligus menampilkan dan mengidentifikasi hal-hal yang mempengaruhi bisnis inovatif dan memiliki dampak social yang besar.
Terimakasih banyak Yayasan INOTEK, khususnya Pak Diyanto Imam, Bu Setyowati, Mbak Ivi dan Mas Mahfut untuk kesempatannya dapat belajar tentang perkembangan inovasi dan enterpreneur serta dampaknya pada global (dunia).
]]>