Pada tanggal 11-13 Desember 2015 yang lalu, saya mewakili dari Batik Astoetik bersama dengan rombongan Paguyuban Pecinta Batik Indonesia (PPBI) Sekar Jagad melakukan roadshow dan kunjungan studi ke sentra batik di Bangkalan dan Pamekasan yang terletak di Pulau Madura. Kunjungan ini adalah rangkaian terakhir roadshow oleh Astoetik di tahun 2015, dan Madura menjadi kota ke-7 yang menjadi daerah tujuan kegiatan pengenalan dan edukasi batik oleh tim Astoetik yang didukung oleh Yayasan Inotek.
Ini adalah pertama kalinya pengalaman bagi saya menginjakkan kaki di Pulau Madura dengan melewai Jembatan Suramadu yang kokoh dan luar biasa indahnya. Pada siang hari saja sudah terasa indahnya, apalagi di malam hari dengan deretan lampunya yang menerangi sepanjang 8 km jembatan.
Pada hari pertama kami berkunjung ke Batik Zulfah yang masih melestarikan Batik Gentong yang sangat terkenal di Tanjung Bumi, Bangkalan dengan proses pembatikkannya yang dicelup ke dalam gentong (tempat air dari tanah liat/ keramik). Setelah belanja produk-produk kain batik dari Galleri Batik Zulfah ini perjalanan berlanjut ke Pamekasan dan acara Gala Dinner di Pendopo Kabupaten Pamekasan bersama Bapak Bupati Pamekasan. Malam harinya selesai acara makan malam dan ramah tamah, rombongan menginap di Hotel Putri & Ramayana untuk istirahat dan persiapan agenda berikutnya.
Pada hari kedua acaranya adalah Seminar Batik Pamekasan & Beberan Batik Klasik yang dibuka oleh sambutan Bapak Bupati Pamekasan di Pendopo Ronggosukowati Pamekasan untuk membahas perkembangan batik khususnya di Kabupaten Pamekasan. Pembicara talkshow adalah pemerhati batik, desainer dan ketua paguyuban batik Sekar Jagad yaitu Ibu Suliantoro Sulaiman. Selesai seminar adalah penyerahan kenang-kenangan dari Sekar Jagad dan Astoetik ke Bupati Pamekasan yaitu berupa Buku Batik Indonesia dan Kompor Batik Listrik Astoetik.
Lanjut di artikel berikutnya
]]>