Terilhami dari buku “From Zero to Hero”, 3 tahun yang lalu: Perjalanan luar kota saya yang kedua adalah ke Tanjung Datu. Banyak orang yang belum mengenal daerah ini, masih jarang terdengar di telinga kita, bahkan saya sendiri baru tahu setelah mendapat tugas tersebut tentunya.hehehe!!! Mengapa daerah ini kurang dikenal orang???? Karena tentu saja daerah ini berada di perbatasan, antara Indonesia dengan Malaysia di pulau Kalimantan, lebih tepatnya di Kalimantan Barat dan yang paling ujung kiri atas (silahkan lihat di peta). Saat itu kami ditugaskan kesana dalam satu kelompok yang terdiri dari 4 orang. Saya, Andri, Mas Sapto, dan Mas Yuli. Tetapi 2 orang yang pertama meluncur ke lokasi lebih dulu, seminggu kemudian baru saya dan senior saya menyusul. Disana kami mendapat tugas untuk installasi VTS (Vessel Traffic System), dan yang lebih mendapat perhatian adalah masalah CCTVnya. Sebelum saya berangkat kesana saya sempat berpikir, kenapa di daerah tersebut akan dipasang CCTV, tentu saja untuk melindungi daerah dan wilayah perairan negeri kita tercinta Indonesia dari tangan-tangan jail negeri tetangga sebelah dan lainnya. Sebelum meluncur kesana, saya sempat diberi saran untuk hati-hati dan menjaga kondisi diri sendiri dari senior saya. Karena untuk menuju ke lokasi dibutuhkan perjalanan yang dapat dikatakan memakan waktu lama. Total waktu yang dibutuhkan kurang lebih 2 hari 2 malam. Malah lebih lama ya daripada ke Sorong!!!!. Perjalanan dimulai dari perjalanan udara menggunakan pesawat terbang tentunya menuju kota Pontianak yang memakan waktu 1 jam lebih sedikit. Kemudian mencari bekal makanan untuk perjalanan dan menginap satu malam di Pontianak. Dan keesokan harinya dilanjutkan dengan perjalanan darat menuju kota Paloh yang memakan waktu sekitar 9 jam dengan mobil. Di perjalanan kami melewati kec Sampit yang dulu pernah terjadi Tragedi Sampit. Wuih kalo mendengar critanya bisa merinding lo!!!! Serem pokoknya, kayak yg di Poso, kepala dipenggal dan ditaruh di jalan2. Mrinding pokoknya!!!hihihi Sebelum sampai di kota Paloh, saya untuk pertama kalinya lagi naik kapal Feri penyeberangan di Teluk Kalong, karena belum ada jembatan yang menghubungkan. Sekitar setengah jam di kapal Feri akhirnya rombongan satu mobil turun dari kapal dan melanjutkan perjalanan ke kota Paloh. Pengalaman yang tak terlupakan, naik mobil yang lama dengan kondisi jalan yang kerenn abizzzzzzzzz!!!! Di 3 km sebelum dan sesudah penyeberangan jalannya hampir menyerupai jalan untuk motocrosss. Becek dan banyak lubang-lubang yang besarnya tidak tanggung-tanggung. Sampai banyak mobil yang kepater / jalan di tempat. Ada juga jalan yang sedang dalam proyek. Sehingga harus gentian jalannya antara arah yang satu dengan satunya lagi. Setelah sampai di Paloh, pikiran saya agak lega karena dugaan saya paling lokasi sudah dekat. Eh,,ternyata!!!!dari Paloh menuju ke kota terdekat dengan lokasi dahulu, yaitu di kota Temajuk. Bukan itu masalahnya!!! Tetapi untuk mencapai kota Temajuk itu harus ditempuh dengan jalan air dengan kapal motor dikarenakan tidak ada jalan menuju daerah tersebut. Tidak tanggung-tanggung waktunya juga cukup lama yaitu sekitar 6 jam.. huhhh!!!! Belum pekerjaan, baru perjalanannya saja badan rasanya mo copot.. pegel- pegel semua. Karena perjalan dengan kapal dimulai dari jam 11 malam, dengan alasan menunggu kondisi laut supaya tenang dahulu, maka kami sampai di kota Temajuk jam 5 pagi kemudian disambut dengan anggota tim kami yang lainnya yang telah sampai disana satu minggu sebelumnya. Sebelum menuju ke lokasi pekerjaan final yaitu di Tanjung Datu kami beristirahat di salah satu, eh bukan salah satu tetapi satu-satunya kota yaitu di Temajuk.hehee… Dan juga hotel satu-satunya yang paling bagus yang ada disitu. Hehehe,,, Tetapi saya dengan dari masyarakat disana, di Kota Temajuk ke depannya akan dibangun Pelabuhan Internasional karena lokasinya yang sangat strategis. Mudah-mudahan kota Temajuk yang saat ini diplesetkan menjadi Kota Tak Maju (karena masyarakatnya mata duitan!!!hehee) menjadi kotaTermaju. Aminnnnnnnnn. Setelah nginap di hotel berbintang di sorong kemudian nginap hotel di Temajuk rasanya seperti melihat surga dan neraka..hehehe… rasanya berkebalikan 180 derajat (kayak pernah liat aja!!!hihihi). Tetapi begitulah kota yang berada di pinggiran / perbatasan Indonesia saat ini. Ketika sampai di Temajuk, barang-barang dan alat untuk installasi masih berada disitu, belum ada satupun yang terangkat ke Tanjung Datu. Sehingga dalam waktu sekitar 4 hari, saya beserta tim saya yang berjumlah 4 orang ikut membantu tim lain yang masih satu perusahaan tetapi mempunyai tugas yang berbeda untuk mengangkut barang-barang tersebut dengan kapal. Tentu tugas kami hanya memastikan barang sampai di lokasi dengan aman. Sebelum berangkat dengan kapal saya sempatkan untuk foto dahulu. Hehehe,,, Setelah sampai di lokasi,,astaga ternyata untuk sampai di lokasi installasi yang berada di atas bukit, tidak ada jalannya. Bayangkan bukit dengan ketinggian hampir 200m dengan kemiringan lebih kurang 60 derajat tidak ada jalannya dan kita harus naik dengan mblasak-mblasak (menelusur pohon-pohon). Wouw,,, sangat menantang sekali!!!! Harus tetap konsenstrasi dan extra hati-hati, kalau sampai terpeleset nyawa menjadi taruhannya. Silahkan anda lihat gambarnya. Setelah sampai di atas bukit, wuih rasanya seperti habis berjuang meraih kemerdekaan. Wah,,agak berlebihan juga!!!!! Karena selain perjuangan yang keras, ternyata setelah di atas bukit ada sebuah kantor Radio (lokasi installasi) yang depannya terdapat 2 bendera yang saling berhadapan. Negara kita tercinta Indonesia, dan negara Malaysia. Lihat ke laut, rasanya indah banget. Lihat pulau yang dikelilingi oleh laut rasanya asyik banget lo!!!hihihih,,, Suatu hari karena berada di perbatasan, maka sering ada patroli dari pemerintah kita. Tidak mau menyia-nyiakan kesempatan, maka saya beserta grup meminjam senapan yang dibawa oleh tim patroli, kalo g salah AK-47. Kemudian ambil foto diantara bendera kita dan Malaysia. Hehhehehe,,,, Tetapi sayang sekali, bendera kita kalah keren dengan punya Malaysia. Tetapi saya tetap cinta Indonesia. Hehehhe,,, Hidup serba pas-pasan. Sewaktu proses menaikkan barang, maka semuanya ada di bawah, belum di lokasi installasi. Di bawah menginap d rumah bolong-bolong, eh bukan dink tapi gubug yang tak boleh dirobohkan. Tidak ada kamar mandi juga. Jadi kalau mau buang air kecil sembarang tempat (asal g di pohon dan jongkok). Dan untuk buang air besar langsung ke laut, jadi kalau ada kapal yang lewat, keliatan dech!!!hihihi,,,, Yah mo gmn lagi, karena situasi dan kondisi. Kalau mandi kita punya bak terbuka yang airnya berasal dari mata air yang seger abizzz!!! Tetapi mandinya bareng2 dech. Tapi g telanjang lo!!! Karena di daerah yang dikenal magic-nya sangat kuat maka ada beberapa pantangan yang tidak boleh dilakukan disana yang dikatakan oleh penduduk sekitar. Yaitu : kencing g boleh berdiri (itu mah dalam agama juga g dianjurkan, tapi saya juga belum terbiasa,,,hehehe), terus mandi g boleh telanjang (harus ada pakaian untuk basah2an) dan g boleh siul. Trus ada juga pantangan yang terakhir yang baru akhir2 pekerjaan baru saya ketahui, ternyata hari Jumat g boleh untuk bekerja. Hari Jumat adalah hari tenang, bagi umat Muslim juga sebagai hari Istimewa. Pernah ada kejadian rekan kerja siul tanpa sengaja, g ingat kalau disitu g boleh siul. Selang beberapa menit, ada kayu yang meluncur ke mulutnya, sehingga mulutnya langsung biru lebam dan menonjol. Kalau g salah ada kayu yang lepas atau gmn saya juga lupa. Ada juga kejadian, rekan kerja pas hari Jumat menjalankan alat, kemudian tangannya masuk ke alat dan jarinya terpotong, kalau g salah 3 jari tangan kanan. Pas ketemu langsung dengan orangnya setelah kejadian saya jadi ikut sedih, dia bercerita kalau sebelum kejadian ada burung-burung yang terbang di atasnya, padahal yang lain tidak melihatnya. Saya hanya berdoa, mudah-mudahan temen saya itu tetap kuat dan diberi kesabaran. Aminnnnnn…. Loh kok malah bercerita yang serem2 sich???? Hihihihi,,,, anda mau percaya atau tidak itu terserah anda. Yang penting kita percaya bahwa ada dunia lain selain dunia kita. Dan dalam bekerja tentu saja kita harus berhati-hati. Setelah barang di atas, mulailah proses installasi yang memakan waktu kurang lebih 1 bulan. Dapat ilmu yang banyak banget pokoknya. Dan juga pengalaman yang belum pernah didapatkan sebelumnya. Untuk mandi sehari-hari grup selalu numpang di Malaysia. Keren kan ya,,ke Malaysia cuman untuk mandi doang!!!!hihihihi. Itu disebabkan karena diatas kita kekurangan air, kita hanya mengandalkan air dari hujan. Sungguh mengerikan!!!! Pokoknya harus berhemat air. Menu makanan sehari-hari adalah makanan-makanan instan, seperti mie, nasi goreng, nasi plus teri, sarden, pokoknya seperti itu terus berulang-ulang. Tapi tetep kita syukuri, karena masih bisa makan. Saya dapat banyak sekali kritikan dan nasehat dari beberapa orang yang mudah-mudahan membangun diri saya untuk menjadi yang lebih baik lagi. Walaupun kritik yang masuk terkadang juga tidak mengenakkan, tetapi harus tetap diterima. Di judul saya tulis from Zero to Hero, karena saya yang sebelumnya belum tahu mengenai sistem VTS jadi mengerti. Mulai dari nama-nama alat dan bahan yang digunakan yang sebelumnya tidak tahu, ternyata saya masih nol ya kalau untuk masalah installasi. Nama kabel ties (tirep) dan T-Mon saya baru tahu disana. Hehehehe.. dan masih banyak nama-nama barang lainnya yang baru saya kenal. Saya berharap mudah2an yang dari nol tersebut nantinya menjadi hero. Maksudnya, dari yang banyak mendapat kritikan, masukan, pengalaman baru, pengenalan2 yang baru, kemudian pelajaran dari lingkungan nantinya saya dan tentunya kita semua menjadi lebih baik dan lebih sukses lagi di kemudian waktu. Saya artikel kalau pahlawan itu tidak selalu mengalahkan monster-monster seperti di film2 itu, tetapi saya artikan kalau pahlawan itu orang yang besar hati menerima kekurangan, berusaha memperbaikinya dan mengalahkan hal-hal yang buruk yang ada di dalam dirinya, kebiasaan buruknya dengan hal-hal yang lebih baik lagi. Demikian kisah dari Tanjung Datu, mudah2an bermanfaat. Terima kasih kalau mau membaca sampai akhir, komentar anda akan selalu saya tunggu. ]]>
Search
Latest Posts
-
Mengisi Pelatihan Manajemen Keuangan (Pembiayaan) Tenant Teras Malioboro Dinkop UKM DIY
Pada tanggal 27 Mei 2024, telah dilaksanakan Pelatihan Manajemen Keuangan…
-
Partisipasi dalam Seminar Nasional Industri Kerajinan dan Batik (SNIKB) 2023
Pada tanggal 14 Desember 2023, tim Astoetik mencoba eksplorasi industri…
-
Meningkatkan Kualitas Pelayanan Pelanggan UMKM DIY melalui Pelatihan DIklat Dinkop UKM 2023
Pada tanggal 22 Juni 2023, Dinas Koperasi dan UMKM DIY…