Saya mendengar kata-kata ini ketika saya tugas luar kota tepatnya di kota Padang, Sumatera Barat. Sepintas orang melihat kata-kata tersebut pasti akan tahu bahwa menulis itu memang lebih baik. Tapi saya kemudian mempelajari dan mendalami tulisan yang indah tersebut agar bisa meresap ke dalam hati yang paling dalam (wessss!!!!) Awalnya saya diberi nasehat oleh seseorang yang saya anggap adalah gudangnya pengalaman (storehouse of experience). Kenapa? Untuk banyak masalah dia sangat ahli dan perkiraan serta langkah-langkahnya terbukti sangat efektif. Dia bilang seperti ini : “Dulu seniormu ketika masih junior juga kurang skill dalam teknik dan ilmu alam. Tetapi ada satu perbedaan antara kamu dan dia. Apakah itu? Dia selalu membawa buku kemanapun dia pergi sedangkah kamu tidak.” Dulu ketika masih sekolah (padahal sekarang juga masih belum lulus! Hehehe) sich masih bawa buku. Tetapi secara tidak sadar ketika di lapangan ternyata saya hanya mengandalkan otak saya yg memorinya limited ini. Kemudian ketika ditanya mengenai masalah di lapangan yang hanya saya simpan di memori tersebut, saya sudah lupa. Banyak kejadian nyata yang terjadi di dunia, saya pernah membaca artikel dari Mizan Publishing. Di Indonesia ada seorang anak kecil berusia 11 th yang bernama Siti Izzati. Karena sejak kecil sudah terbiasa menulis, maka sampai saat ini dia menjadi penulis cilik paling produktif. Salah satu karyanya adalah Oh Mama Oh Papa yang sangat terkenal. Dan masih banyak lagi. Mulai dari sekarang kita harus mulai melakukan kebiasaan baik, yaitu membawa buku kemanapun kita pergi. Jika ada pikiran yang melintas di benak, langsung saja kita catat. Apalagi yang penting2,,,, Karena banyak kejadian di dunia ini yang bermula dari coretan-coretan, bahkan pernah ada yang dari coretan di tisu makan. Sekian dulu dari saya. Terima Kasih. Semoga bermanfaat.]]>